Musuh dalam Diri

 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
 

Sahabat TAUBI    ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ 


#TAUTAN #menujuRidhoAllah

TAUBI Jumatan terbit setiap Jumat untuk meluaskan wawasan dalam berTuhan dan sebagai "reminder" untuk diri masing-masing.

 

TAUTAN enews bulan IX - Ramadhan - Jum'at II 

Edisi 86 : " Musuh dalam Diri "

22 Maret 2024 M ( Jumat IV bulan Maret)

١٢  رَمَضَانُ  ١٤٤٥ هجرية  (12 Ramadhan 1445 H)

(Ramadhaan : panas/pembakaran. Bulannya umat nabi Muhammad SAW. menandakan banyaknya dosa umat akhir zaman) ( Masa gelap - 3 of 12 )


Musuh sebenarnya adalah diri sendiri

Ketahuilah bahwa musuh yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Hal ini disampaikan jelas nabi Muhammad SAW pada riwayat setelah perang Badar" Kalian telah pulang dari suatu jihad kecil menuju jihad besar. Sahabat pun bertanya, “Apakah jihad yang lebih besar itu, wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Jihad melawan hawa nafsu. Nafsu terbagi atas 4 yaitu: a) Nafsu amarah, yang selalu mendorong pada keburukan atau kemaksiatan. b) Nafsu lawwamah, Yang sudah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, namun masih banyak terpeleset dalam perbuatan maksiat. c) Nafsu mulhamah, mengenali kotoran halus seperti riya, ujub, sombong, dengki, cinta dunia, dan lain-lain dari pada penyakit-penyakit batin, tapi ia belum bisa melepaskan diri dari kotoran-kotoran halus itu." d) Pada QS. Al-Fajr (27-30). panggilan Allah SWT, “Hai jiwa muthmainnah (yang tenang). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Sungguh Allah telah menyatakan hal-hal sejenis dalam Alquran dalam sebuah sindiran. Alquran itu ditujukan untuk manusia yang memilih Islam sebagai jalan (thoriq/shirooth) untuk menuju Tuhan. Maka jelas bahwa kekafiran atau kesesatan itu ada di setiap diri manusia bahkan semakin buruk pada kebanyakan orang yang mengaku muslim. Dan itu tercantum pada surah Alkaafiruun.


Kafir vs Taqwa 

Nabi Muhammad ﷺ diperintah Allah SWT untuk menyeru orang kafir tentang keimanan (untuk tidak bermain-main/ bercanda tentang menyembah Tuhan) tidak menyembah tuhan karena alasan apapun kecuali iman, pada (QS: 109 Surah Al-Kaafiruun) : a) Beriman kepada Allah sepenuhnya dengan cara belajar (untuk paham) dan mengamalkan ajaran agama dengan sungguh-sungguh. b) Makna tersirat sesungguhnya seruan bukan hanya kepada orang-orang kafir tetapi untuk seluruh manusia yang memiliki tubuh terhijab (tertutup) dari petunjuk Allah disebut kafir. c) Setiap orang yang memiliki tubuh merupakan penjara bagi ruh. Hal tersebut disebutkan oleh nabi Muhammad ﷺ bahwa "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim). d) Tubuh adalah zohir (nyata) pada manusia yang terlibat pada segala urusan dunia. Maka untuk mencapai iman kepada Allah, seorang manusia harus mencari cara untuk keluar dari golongan kafir (tertutup) dengan belajar untuk dapat membuka penutup (hijab) dari petunjuk Allah. Islam sebagai solusi untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan.
Lawan Kafir adalah Taqwa, berdasarkan Tafsir 'Illiyyīn berikut membahas surah ke 2 dalam (QS Al-Baqarah Ayat 3) menguraikan pencirian golongan orang-orang bertaqwa, beriman dan kafir.
Ciri bertaqwa. Yaitu : a) Beriman/percaya kepada yang gaib. b) Menegakkan Sholat. c) Menyampaikan amanah. d) Beriman kepada petunjuk terdahulu dan akan datang.
Ayat 6 dan 7 (13.07 s/d 14.35) menguraikan ketetapan Allah tentang orang yang tidak beriman atau kafir (ayat 6) dan orang yang munafik/fasiq (ayat 7) karena Allah telah mengunci perangkat tubuh (hati, telinga dan mata) mereka untuk menerima petunjuk.


Konklusi dan Solusi

Musuh atau berhala dalam diri itu lebih berbahaya dari apapun urusan di dunia yaitu hawa nafsu. Setiap orang yang memiliki tubuh, tentu tidak marah jika disebut kafir yang tertutup dari petunjuk Allah SWT. Siapa yang tidak sadar akan hal tersebut, maka pastinya akan membawa manusia kepada balasan berat dari Allah, yaitu neraka. Islam sebagai solusi untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan sehingga memiliki ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang Allah mudahkan hidayah masuk  ke dalam qolbinya dan ciri-ciri orang yang kafir adalah orang-orang yang hatinya tertutup dari hidayah Allah SWT. Mari kita bermuhasabah (menghitung) diri sebelum nanti dihisab di hari akhir. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk keluar dari golongan kafir/ tertutup/ terhijab sebelum ajal menjemput.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Pak Yusni. Ini penyampaian beliau :

 

Referensi : 

https://www.taubi.my.id/berhala-dalam-diri
https://www.taubi.my.id/berhala-dalam-diri-uji
https://www.khoir.my.id/2024/01/berhala-dalam-diri.html
https://www.taubi.my.id/qs-albaqarah-1-ke-7
https://www.taubi.my.id/alkaafiruun


 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ ~ إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 

 

Wassalam

 

TAUBI Jumatan 2024 dst dapat disimak pada TAUBI tv.

Gabung dengan Grup WA Sahabat TAUBI di s.id/567WAG 

TAUTAN Edisi 76Y - Hakikat Istighfar (Bonus 2023)

Cek TAUBI Jumatan Tahun 2023 di sini

Cek TAUBI Jumatan Tahun 2022 (sejak Juli) di sini


No comments:
Write comments

Tausiyah Qolbi - TAUBI
Media informasi bersumber dari kisah perjalanan ruhani para hamba Allah
Mari membaca dengan bijak dan berdiskusi langsung dengan guru/mursyid

Perhatian !!!
Siapapun pembaca bertanggungjawab sendiri atas efek apapun dari setiap artikel TAUBI

Wassalam - الكزهدي




-----

🔺🔺 - Ke Atas