TAUBI TV



Diskusi TAUBI JUMATAN 2024

(masuk cepat ke laman ini : s.id/taubitv)

Tombol shortcut cek media :

`` `` `` ``

Tonton dengan layar penuh? Klik ini



TAUBI Jumatan - 2024

1st Jum'at - Januari 2024 : Mr. K (Ustadz Khoir)

-- Edisi 77 --
Mengenal Manusia Awal

Untuk mengenal diri, maka dimulai dari mengenal manusia pertama, nabi Adam AS. Kisah ini telah disampaikan pada materi Muasal Manusia Sang Khalifah.


Awal agama mengenal Allah. Semua pengenalan bermula dari diri. Maka perlulah mengenal manusia awal, diri pertama. Dengan mengenal beliau maka insya Allah akan sampai pada mengenal Allah.
Berikut ini penyampaian Ustadz Khoir :


 

Awal agama mengenal Allah. Semua pengenalan bermula dari diri. Maka perlulah mengenal manusia awal, diri pertama. Dengan mengenal beliau maka insya Allah akan sampai pada mengenal Allah.

 

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Ustadz Khoir.

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

2nd Jum'at - Januari 2024 : Mr. B (Mu'allim Ba)

-- Edisi 78 --
Mengenal Sholat

Mengulang kaji edisi 33 bertajuk "Posisi Sholat" yang kali ini disampaikan oleh Mr. Bambang (Mu'allim Ba). Tambahan penjelasan materi ini juga dapat dibaca di blog TAUBI.


Posisi sholat dimulai dengan nama masing-masing sholat. Perlunya mengenal sholat dimulai dari bagian pertama ini sebagai dasar pemahaman dari praktek sholat.

 

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Mu'allim Ba. Saksikan tayangan diskusi lainnya di TAUBI tv. Ini penyampaian beliau :

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

3rd Jum'at - Januari 2024 : Mr. Y (Ilham Asshiddiiq)

-- Edisi 76Y --
Hakikat Istighfar

Materi ini telah terbit di Februari 2014 pada blog TAUBI. Silahkan membaca detail pada masing-masing bagiannya di tautan berikut :

Hakikat Istighfar

 

Istighfar : mohon ampun atas dosa (umum). Arti tersiratnya Keluasan (diluaskan dari kesulitan/kesempitan). Memudahkan rezeki baik ilmu, harta dan kesehatan.

 

Perbuatan istighfar adalah ciri dan kebiasaan orang beriman. Bukan hanya disebabkan perbuatan dosa, tapi lebih dari itu, sadar atas sifat dasar manusia yaitu lalai dan pastinya selalu butuh pertolongan Allah SWT.

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para pengelana ruhani (jumpai guru/mursyid!)

 

Dengarkan penjelasan materi diskusi ini oleh Pak Yusni (updated 19 Jan 2024) :

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Pak Yusni.

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ


4th Jum'at - Januari 2024 : Mr. K (Ustadz Khoir)

-- Edisi 79 --
Berhala Dalam Diri

Materi diskusi ini pernah dibahas pada edisi 9 TAUTAN dan pada kesempatan ini diulas kembali ustadz Khoir. Berikut ini kutipannya :

Benarkah ada berhala dalam diri?

Kesesatan itu ada pada diri setiap manusia, kenapa?

Akibat tak mengenal berhala dalam diri.

Pernahkah terpikir oleh kita bahwa musuh yang paling berat yang dihadapi manusia itu adalah dirinya sendiri. Dimana pada diri manusia itu ada yang zhohir dan tentunya ada juga yang bathin, anggota tubuh kita ini adalah bahagian yang nampak terlihat dan tentunya bisa diraba, sedangkan akal, fikiran, logika dan jiwa adalah bahagian dari sisi bathin manusia yang tak bisa kita lihat tetapi hanya bisa dirasakan.
 

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Ustadz Khoir. Ini penyampaian beliau :

 

Saksikan tayangan diskusi lainnya di TAUBI tv.

Referensi penjelasan edisi ke 80 dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎

 

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

1st Jum'at - Februari 2024 : Mr. B (Mu'allim Ba)

-- Edisi #UJI --
Mengenal Sholat 2 dan 3

2 Februari 2024 M ( Jumat I bulan Februari)

٢١  رَجَبٌ  ١٤٤٥ هجرية  (21 Rajab 1445 H)

(Rajab : besar/agung. Bulannya Allah sesuai hadits nabi. Dilarang berperang)

Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 2 of 12 )


Materi Mengenal Sholat I dapat dilihat di Jumat II Januari 2024. Materi diskusi Mengenal Sholat II dan III adalah UJI (Ulang kaJI) dari TAUTAN edisi 34 dan edisi 35. Pada kesempatan ini diulas kembali oleh Mu'allim Ba.


Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Mr. Bambang. Ini penyampaian beliau :

Unsur Sholat Tujuan Sholat

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

2nd Jum'at - Februari 2024 : Mr. Y (Ilham Asshiddiiq)

-- Edisi 80 #UJI --
Surah Kembar

9 Februari 2024 M ( Jumat IV / 28 Rajab 1445H ) - ٢٨  رَجَبٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Rajab : besar/agung. Bulannya Allah sesuai hadits nabi. Dilarang berperang)

Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 2 of 12 )

Materi Surah Kembar adalah UJI (Ulang kaJI) dari materi diskusi Hikmah Surah Kembar

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

3rd Jum'at - Februari 2024 : Mr. K (Ustadz Khoir)

-- Edisi 81 --
Mengenal Syahadat

16 Februari 2024 M ( Jumat I / 6 Sya'baan 1445H ) - ٦  شَعْبَانٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Sya'baan : pemisahan. Bulannya nabi Muhammad sesuai hadits nabi. orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 2 of 12 )


Materi diskusi ini adalah UJI (Ulang kaJI) yang dibahas pada edisi 81. Pada kesempatan ini diulas kembali oleh Ustadz Khoir. Berikut ini penjelasannya :

" SIAPA YANG KENAL DIALAH YANG MERASA ", Bukankah setiap hari kita selalu membaca syahadat terutama ketika sholat bahkan kalimah syahadat itu sudah mewarnai kehidupan kita ini. Lantas pertanyaan sederhana nya adalah. Kenalkah kita dengan yang kita ucapkan ? dan  kalaupun sudah kenal bahagian mana yang sudah kita kenali ?


Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Ustadz Khoir. Ini penyampaian beliau :

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

4th Jum'at - Februari 2024

-- Edisi 82 --
Filsafat Sholat

23 Februari 2024 M ( Jumat II / 13 Sya'baan 1445H ) - ١٣  شَعْبَانٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Sya'baan : pemisahan. Bulannya nabi Muhammad sesuai hadits nabi. orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 2 of 12 )


Filsafat atau Filosofi menurut wikipedia dan kbbi adalah pengetahuan, sebab, asal, hukum, logika dan hal lainnya terkait dengan alam. Terkait dengan sholat, maka perlu diketahui ilmu atau pengetahuan tentangnya dan juga terkait dengan logika atau dasar pemikiran para pelakunya.


Disebut sebagai " the way of life " dimana tidak hanya dikerjakan " doers " tetapi juga wajib dipahami mengapa dikerjakan ? mengapa sholat itu wajib ? Dilakukan 5 kali setiap hari tanpa belajar apa maksud dan tujuan secara filosofi, apakah kita termasuk makhluk yang berfikir?.


Materi diskusi ini terkait dengan diskusi pada edisi 29 & edisi 30. Semua pertanyaan diatas haruslah menjadi sebuah pemikiran yang akan menunjukkan bahwa manusia itu adalah makhluk yang berakal. Bukan makhluk yang hanya patuh saja karena diperintah. Karena manusia bukan budak, melainkan makhluk yang mulia yang bergelar khalifah.

 

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ


1st Jum'at - Maret 2024

-- Edisi 83 --
Terhijabnya Manusia

1 Maret 2024 M ( Jumat III / 20 Sya'baan 1445H ) - ٢٠  شَعْبَانٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Sya'baan : pemisahan. Bulannya nabi Muhammad sesuai hadits nabi. orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 3 of 12 )


"Ketahui/lihat lah ( Ya  محمد ﷺ )  orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilah nya. Apakah kamu dapat menjadi pembela mereka? - Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami? Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). [QS. Al Furqaan (25) : 43 - 44].


Meski kejadian ini menceritakan saat beliau berdakwah kepada orang quraish, sungguh keadaan orang kafir tidak jauh lebih buruk dari kebanyakan orang muslim. Begitulah kebanyakan manusia terhijab (tertutup) dari nafsunya sendiri. Menjadikan apa yang terlihat sebagai ilah (tuhan). Maka sangat penting (wajib) untuk mengenal diri ini yang jika tidak mengenalnya, pasti membuat terhijab hingga akhir hayat (su'ul khotimah). 


Manusia tidak akan mampu mencapai haq (tuhan), karena apapun yang terlihat itu dapat dengan mudah menjadi tuhan (ilah). Untuk bisa membuka hijab, maka pelajari apa dan siapa diri ini. Selagi hayat masih dikandung badan, maka segeralah mulai belajar. Mari selalu bermohon tolong kepada Allah karena DIA sang maha pemberi petunjuk.

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ


2nd Jum'at - Maret 2024 : Mr. B (Mu'allim Ba)

-- Edisi 84 --
Perangkap Tuhan

8 Maret 2024 M ( Jumat II / 27 Sya'baan 1445H ) - ٢٧  شَعْبَانٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Sya'baan : pemisahan. Bulannya nabi Muhammad sesuai hadits nabi. orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 3 of 12 )


Allah SWT telah menciptakan manusia dengan sebaik baik kejadian. Sebagaimana firman-Nya yang berbunyi :

 لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ

" Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. " (QS At-Tin: 4).
Unsur yang lengkap, fisik yang sempurna, kemampuan berfikir dan merasa, memiliki nafsu  menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Namun apa lacur, manusia selalu lalai sebagaimana sifat dasarnya, tidak sadar bahkan menapikan bahwa segala fasilitas yang Allah berikan  sejatinya adalah amanah. Ketidaksadarannya melakukan hal- hal secara terus menerus sehingga menjadi kebiasaan inilah yang membawa manusia masuk dalam perangkap Tuhan. Tiada seorangpun mampu terhindar dari perangkap ini. Ibarat hewan tikus yang mudah terperangkap karena kebiasaannya melewati jalur yang sama berulang-ulang. Samakah kita dengan hewan- hewan yang terjebak perangkap atau bahkan lebih buruk?.


Merasa ibadah shalat memberikan keselamatan, keberhasilan dan rezeki sehingga terjebak pada rutinitas ibadah fisik semata tanpa memahami apa hakikat dan tujuan shalat itu sendiri. Sadarkah kita bahwa Allah SWT telah memberikan keselamatan bagi semua mahluk? Bahkan hewan melata yang merayap dalam gulita sekalipun Allah jamin rezekinya. Apakah keberhasilan orang-orang yang tidak melakukan shalat akan membuat kita berhenti shalat? Dimanakah Tuhan? Ketika shalat kita semata karena imbalan surga dan pahala, atau takut akan siksa neraka? Jikalau imbalan dan ancaman itu tiada, masihkah kita menyembah Allah SWT?
Hal burukkah ketika kegagalan  menghampiri kita? Merubah prasangka kita kepada Allah? Mari kita cermati firman Allah berikut : 

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْن

"Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS Albaqarah:216)


Marilah kita bermohon kepada Allah agar diberi pertolongan dan kesadaran atas segala kelalaian yang membawa kita masuk dalam perangkap-Nya. Sadar bahwa Allah berkehendak atas segalanya sehingga kita wajib mengembalikannya kepada Allah SWT.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Mr. Bambang Ini penyampaian beliau :

 

Referensi :

Edisi 16 : Jebakan Tuhan

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

3rd Jum'at - Maret 2024 : Mr. K (Ustadz Khoir)

-- Edisi 85 --
Ilmu Isim

15 Maret 2024 M ( Jumat III bulan Maret)

٥  رَمَضَانُ  ١٤٤٥ هجرية  (5 Ramadhan 1445 H)

(Ramadhaan : panas/pembakaran. Bulannya umat nabi Muhammad SAW. menandakan banyaknya dosa umat akhir zaman) ( Masa gelap - 3 of 12 )



Apalah arti sebuah nama....... kata kata ini sering kita dengar. Nama itu bahasa arabnya adalah isim yang mempunyai arti dan tujuan yang bervariasi. secara umum isim itu berarti nama tetapi beberapa ahli hakikat berkata tanda atau ciri, isim ini telah allah letakkan di ayat yang pertama surat al faatihaa. Bismillaah... Dengan nama Allah. Didalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 Allah mengatakan bahwa sebelum adam dicipta Allah telah memberikan tanda tanda bahkan ciri ciri manusia pertama (kholifah) yang akan Allah ciptakan di bumi.


Seluruh isim yang ada baik itu yang bisa dilihat atau tidak mulai dari awal penciptaan sampai hari qiyamah pasti semuanya berasal dari isim yang satu yaitu Allah sebagai nama yang maha Agung. Pengenalan Ilmu isim ini Allah tunjukkan kepada nabi Adam as sebagaimana disebutkan pada surat-al-baqarah-ayat-31  dan nabi Adam as mengajarkan seluruh ilmu isim (surat-al-baqarah-ayat-33 ) kepada para Malaikat dan penduduk surga dan inilah pertanda bahwa nabi Adam adalah pemegang ilmu isim pertama dan sebagai pembuka ilmu pengetahuan lainnya. Ilmu isim ini akan terus berestafet melalui kitab samawi dan shuhub shuhub yang diterima para nabi dan rasul hingga akhir kehidupan.


Setiap jam bahkan detik dalam kehidupan ini manusia selalu berhadapan dengan isim untuk itu sangat perlu untuk difahami bahwa ilmu isim itu berkaitan erat dengan tauhid yaitu memahami bahwa di setiap isim yang ada di alam semesta ini, isim Allah pasti ada didalamnya. Untuk itu setelah si manusia mengetahui bahwa ilmu isim ini ada pada setiap ciptaan maka wajib baginya untuk mengiringi segala perbuatannya mesti harus dengan nama Allah.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Ustadz Khoir. Ini penyampaian beliau :

 

Kesimpulan diskusi:

1.    Isim itu adalah nama, ciri, tanda
2.   Dalil al qur’an mengenai isim dan sejarah penerima ilmu isim pertama.
3.    Ilmu isim itu adalah sebagai pembuka ilmu pengetahuan lainnya.
4.    Mengiringi segala perbuatan dengan nama Allah.

Referensi :

https://www.taubi.my.id/bermula-dengan-isim

https://www.taubi.my.id/alfatiha 

 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ ~ إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 

 

Wassalam

4th Jum'at - Maret 2024 : Mr. Y (Ilham A)

-- Edisi 86 --
Musuh Dalam Diri

22 Maret 2024 M ( Jumat IV bulan Maret)

١٢  رَمَضَانُ  ١٤٤٥ هجرية  (12 Ramadhan 1445 H)

(Ramadhaan : panas/pembakaran. Bulannya umat nabi Muhammad SAW. menandakan banyaknya dosa umat akhir zaman) ( Masa gelap - 3 of 12 )



Musuh sebenarnya adalah diri sendiri

Ketahuilah bahwa musuh yang sebenarnya adalah diri kita sendiri. Hal ini disampaikan jelas nabi Muhammad SAW pada riwayat setelah perang Badar" Kalian telah pulang dari suatu jihad kecil menuju jihad besar. Sahabat pun bertanya, “Apakah jihad yang lebih besar itu, wahai Rasulullah?” Jawab beliau, “Jihad melawan hawa nafsu. Nafsu terbagi atas 4 yaitu: a) Nafsu amarah, yang selalu mendorong pada keburukan atau kemaksiatan. b) Nafsu lawwamah, Yang sudah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, namun masih banyak terpeleset dalam perbuatan maksiat. c) Nafsu mulhamah, mengenali kotoran halus seperti riya, ujub, sombong, dengki, cinta dunia, dan lain-lain dari pada penyakit-penyakit batin, tapi ia belum bisa melepaskan diri dari kotoran-kotoran halus itu." d) Pada QS. Al-Fajr (27-30). panggilan Allah SWT, “Hai jiwa muthmainnah (yang tenang). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku. Masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Sungguh Allah telah menyatakan hal-hal sejenis dalam Alquran dalam sebuah sindiran. Alquran itu ditujukan untuk manusia yang memilih Islam sebagai jalan (thoriq/shirooth) untuk menuju Tuhan. Maka jelas bahwa kekafiran atau kesesatan itu ada di setiap diri manusia bahkan semakin buruk pada kebanyakan orang yang mengaku muslim. Dan itu tercantum pada surah Alkaafiruun.


Kafir vs Taqwa 

Nabi Muhammad ﷺ diperintah Allah SWT untuk menyeru orang kafir tentang keimanan (untuk tidak bermain-main/ bercanda tentang menyembah Tuhan) tidak menyembah tuhan karena alasan apapun kecuali iman, pada (QS: 109 Surah Al-Kaafiruun) : a) Beriman kepada Allah sepenuhnya dengan cara belajar (untuk paham) dan mengamalkan ajaran agama dengan sungguh-sungguh. b) Makna tersirat sesungguhnya seruan bukan hanya kepada orang-orang kafir tetapi untuk seluruh manusia yang memiliki tubuh terhijab (tertutup) dari petunjuk Allah disebut kafir. c) Setiap orang yang memiliki tubuh merupakan penjara bagi ruh. Hal tersebut disebutkan oleh nabi Muhammad ﷺ bahwa "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." (HR. Muslim). d) Tubuh adalah zohir (nyata) pada manusia yang terlibat pada segala urusan dunia. Maka untuk mencapai iman kepada Allah, seorang manusia harus mencari cara untuk keluar dari golongan kafir (tertutup) dengan belajar untuk dapat membuka penutup (hijab) dari petunjuk Allah. Islam sebagai solusi untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan.
Lawan Kafir adalah Taqwa, berdasarkan Tafsir 'Illiyyīn berikut membahas surah ke 2 dalam (QS Al-Baqarah Ayat 3) menguraikan pencirian golongan orang-orang bertaqwa, beriman dan kafir.
Ciri bertaqwa. Yaitu : a) Beriman/percaya kepada yang gaib. b) Menegakkan Sholat. c) Menyampaikan amanah. d) Beriman kepada petunjuk terdahulu dan akan datang.
Ayat 6 dan 7 (13.07 s/d 14.35) menguraikan ketetapan Allah tentang orang yang tidak beriman atau kafir (ayat 6) dan orang yang munafik/fasiq (ayat 7) karena Allah telah mengunci perangkat tubuh (hati, telinga dan mata) mereka untuk menerima petunjuk.


Konklusi dan Solusi

Musuh atau berhala dalam diri itu lebih berbahaya dari apapun urusan di dunia yaitu hawa nafsu. Setiap orang yang memiliki tubuh, tentu tidak marah jika disebut kafir yang tertutup dari petunjuk Allah SWT. Siapa yang tidak sadar akan hal tersebut, maka pastinya akan membawa manusia kepada balasan berat dari Allah, yaitu neraka. Islam sebagai solusi untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan sehingga memiliki ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang Allah mudahkan hidayah masuk  ke dalam qolbinya dan ciri-ciri orang yang kafir adalah orang-orang yang hatinya tertutup dari hidayah Allah SWT. Mari kita bermuhasabah (menghitung) diri sebelum nanti dihisab di hari akhir. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk keluar dari golongan kafir/ tertutup/ terhijab sebelum ajal menjemput.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Pak Yusni. Ini penyampaian beliau :

 

Referensi : 

https://www.taubi.my.id/berhala-dalam-diri
https://www.taubi.my.id/berhala-dalam-diri-uji
https://www.khoir.my.id/2024/01/berhala-dalam-diri.html
https://www.taubi.my.id/qs-albaqarah-1-ke-7
https://www.taubi.my.id/alkaafiruun


 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

5th Jum'at - Maret 2024 : Mr. B (Mu'allim Ba)

-- Edisi 87 --
Tersesat dalam Terang

29 Maret 2024 M ( Jumat V bulan Maret)

١٩  رَمَضَانُ  ١٤٤٥ هجرية  (19 Ramadhan 1445 H)

(Ramadhaan : panas/pembakaran. Bulannya umat nabi Muhammad SAW. menandakan banyaknya dosa umat akhir zaman) ( Masa gelap - 3 of 12 )



Sesat biasanya dikaitkan dengan orang yang sedang dalam perjalanan. Tatkala salah di dalam memilih jalan, maka seseorang disebut sesat alias kesasar. Tersesat dan terang adalah dua hal yang bermakna  antonym, bertolak belakang.  Karena terang sejatinya petunjuk yang menerangi jalan agar tidak tersesat. Secara logika  tersesat di jalan yang lurus menuju tempat tujuan di ujung sana adalah ironis. Petunjuk atau hidayah merupakan sesuatu yang sangat di dambakan oleh setiap muslim. Bagaimana tidak? Coba kita ingat lagi dalam ibadah Shalat 5 waktu yang kita lakukan, Dimana ada sedikitnya 17 kali kita mengajukan proposal, permintaan  kepada Allah agar di tunjukkan jalan yang lurus sebagaimana bacaan surat Alfatihah ayat ke 6:

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Artinya : Tunjuki kami kejalan yang lurus.

Hidup ibarat sebuah perjalanan Panjang. Semakin jauh perjalanan yang kita tempuh semakin banyak hal- hal yang kita lihat ,pengalaman yang membersamai perjalanan kita berpengaruh pada sikap diri kita khususnya dalam berjalan menuju Allah.. Biasanya kita akan cepat2 berlalu atau menghindari akan hal2 yang kita anggap tidak baik atau bahkan mengancam diri kita. Pertanyaannya bisakah kita utk tidak berhenti berlama- lama atau larut dalam suasana atau memutuskan tidak berjalan lagi,  ketika melihat segala keindahan sehingga lupa akan tujuan akhir perjalanan kita? .


Allah telah memberikan kebebasan penuh untuk memilih kepada manusia apakah menerima atau menolak petunjuk-Nya. Nah masalahnya setelah beroleh petunjuk justru mengakibatkan kesesatan bagi yang menerimanya? Adakah yang salah dengan petunjuk Allah?, Bagaimana cara kita menyikapi petunjuk yang Allah berikan? Bersuka cita? Selalu menceritakannya dalam tiap kesempatan? Merasa lebih baik lebih suci lebih keramat dari orang lain? Sehingga orang lain harus mengakui mengikuti petunjuk yang kita anggap sebagai sumber dari segala sumber kebenaran?

Kondisi inilah yang mengalihkan tujuan akhir perjalanan kita dari tujuan aawalnya Ilahi Anta maksudi waridhoka Matlubi menjadi pusat kebenaran atau apa pun selain daripada Allah sebagai tujuan. Kenalilah bahwa ciri petunjuk itu adalah kepatuhan/ taat yang dilakukan secara istiqomah secara teratur dan rutin. Ketidakpatuhan kita setelah menerima petunjuk inilah yang membawa kita pada seburuk- buruk keadaan.


Marilah kita berdoa bermohon pertolongan kepada Allah sebagaimana doa pembuka kita tadi Mayahdillahu Fala Mudilallah Wama Yud’lilhu Fala Hadiyallah. Semoga atas izin Allah SWT nur hidayah itu bisa masuk kedalam diri kita, sehingga tiada siapapun mampu menyesatkan kita, sebagaimana juga doa yang tercantum dalam Surat Ali Imran :8

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ اَنْتَالْوَهَّابُ


Artinya : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (Qs. Ali-Imran: 8)

Demikianlah sahabat taubi pembahasa diskusi kita yang tak seberapa ini. Mudah- mudahan bermanfaat. Terimakasih atas segala perhatian mohon maaf atas segala kekurangan.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Mr. Ba. Ini penyampaian beliau :

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

1st Jum'at - April 2024 : Mr. K (Ustadz Khoir)

-- Edisi 88 --
Ayat ke 5 Surah Al Fatihah

05 April 2024 M ( Jumat V bulan Maret)

٢٦  رَمَضَانُ  ١٤٤٥ هجرية  (26 Ramadhan 1445 H)

(Ramadhaan : panas/pembakaran. Bulannya umat nabi Muhammad SAW. menandakan banyaknya dosa umat akhir zaman) ( Masa gelap - 4 of 12 )




اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

“ Hanya kepada Mu kami menyembah dan hanya kepada Mu kami minta pertolongan “

Dalam ayat ke 5 surat al fatihah ini terdapat 3 kata kunci dan satu kata kunci yang berulang. 

Kata kunci yang pertama adalah (  اِيَّاكَ ) Hanya kepada Mu ( Tiada yang lain ), ini adalah pengakuan tauhid yang harus dimiliki oleh setiap manusia ( hanya Allah yang ada selain Dia adalah Tiada). Yang berarti juga Allah itu begitu dekat dengan kita seolah olah berhadapan dengan-Nya.  Tetapi dalam kehidupan sehari hari yang jadi masalah adalah Apakah si manusia kenal dengan tujuannya, apakah Tuhan sebagai tujuannya atau Ciptaan Tuhan alias Makhluk sebagai tujuannya. bila tak mau belajar dan tak faham apa tujuannya maka sungguh dia telah berada dalam kerugian yang sangat besar bahkan akan menjadi seorang Munafiq yang nyata. Marilah belajar tauhid untuk mengenal tujuan hidup sebenar hidup. 

Na'Budu ( نَعْبُدُ  ) kami menyembah. Anggapan manusia kebanyakan menyembah itu berarti mengabdikan diri kepada sesuatu. Beberapa ahli sufi mengatakan bahwa ketika Manusia menyembah Allah maka dia tidak akan mengharapkan sesuatu atau menghindari sesuatu contoh seperti balasan surga atau neraka. Na’budu ini berkaitan erat dengan manusia yang terdiri dari zhohir dan bathin dan ini juga merupakan aplikasi atau penerapan dari kata kunci pertama اِيَّاكَ

Kata Na'budu perlu dipelajari lebih luas karena mengakui atau menyaksikan sesuatu itu adalah perkara iman dan tentunya tidak datang tanpa sebab.  Kata menyembah berarti sudah kenal, kalau tidak kenal maka mustahil seorang manusia menyembah dan mustahil juga akan timbul rasa beriman padanya . Maka kenalilah nama atau isimnya kemudian sifatnya dan yang berikutnya perbuatannya.

Ketika semua data mengenai iyyaka na'budu telah dipelajari dan difahami barulah akan timbul kesadaran , pengakuan bahkan kesaksian ( syahadat ). secara Bathiniyah disebut syahadat robbaniy dan secara zhohir disebut dengan syahadat tauhid.   اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ  Kesaksian seorang manusia bahwa tiada tuhan selain Allah ilmu kesaksian ini sangat penting untuk dipelajari karena ilmu ini adalah ilmu khusus dan berkaitan erat dengan aqidah ,   yang menjadi pertanyaan . ketika manusia mengucapkan syahadat adalah. Apakah kita ini anak cucu keturunan Nabi Adam AS sudah kenal dengan ilmu kesaksian  ? atau apakah sudah menjadi saksi melihat Tuhan yang maha ghaib ? lantas kalau belum apakah kita hanya ikut ikutan dalam bersyaksi ( hanya sekedar baca ) tanpa mau belajar dan tentunya ini menjadi bahan pemikiran dan sekaligus renungan bagi kita.

Nastain ( نَسْتَعِيْنُ )  Minta tolong, atau meminta pertolongan. Sadar atau tidak sadar bahwa lemah tak berdaya dan butuh kepada Tuhan sudah menjadi sifat dasar kebutuhan Manusia. Maka Si Manusia itu wajib hanya meminta tolong kepada Allah bergantung hanya kepada Allah bukan kepada yang lainnya. Tetapi pada kenyataannya dalam kehidupan kita ini Iman atau keyakinan itu sudah berganti tujuan bahkan tergadaikan,  begitu banyak orang yang meminta tolong atau bantuan kepada selain Allah, contohnya meminta kepada dukun , jin orang sakti benda bertuah dengan berbagai macam alasan. Na’uzubillah.

وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ  (hanya kepada Mu kami minta tolong)

Untuk mengenal Allah caranya adalah dengan minta tolong kepada Nya. Dikarenakan Allah itu Ghoib dan Maha Ghoib maka tidaklah bisa hanya dipelajari dari buku atau literatur lainnya tanpa berguru kepada manusia yang hidup, maka kenalilah syahadat Muhammadiy atau syahadat rasul dibawah ini

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Karena Pada syahadat ini Allah letakkan satu Nama kekasih terbaiknya yang sudah kenal dengan Allah karena hanya Dia ( Rasulullah Muhammad SAW )  yang mempunyai Ilmu minta tolong terbaik kepada Allah . dan ini akan terus bersanat dan bersambung kepada manusia yang hidup sebagai pewarisnya baik itu ust, kiyai Mursyd syaikh atau lainnya yang mempunyai pengalaman ruhani mengenal Allah hingga akhir kehidupan.

Ayat ke5 surat al fatihah ini adalah sebagai jantungnya atau qolbu nya surat al fatihah dan Allah meletakkan banyak rahasia didalamnya, tentunya ayat kelima surat al fatihah ini juga sebagai Syahadat . Rukun islam pertama Marilah selalu membiasakan didalam keseharian kita dengan membaca Bismillah..  Dengan memaknai nya dalam sir Tolong ya Allah.  

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Ustadz Khoir. Ini penyampaian beliau :


Sebagai konklusi :
Bahwa tujuan utama manusia itu adalah menyembah Allah  ( نَعْبُدُ )  dengan cara minta tolong  ( نَسْتَعِيْنُ )

Ayat ke 5 surat al faatihaah adalah jantungnya surat al faatihaah dan merupakan rukun islam pertama yaitu syahadat.
 

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ



2nd Jum'at - April 2024 : Libur -

3rd Jum'at - April 2024 : Mr. Y (Ilham A)

-- Edisi 89 --
Sesat

19 April 2024 M ( Jumat II / 10 Syawwaal 1445H ) - ١٠  شَوَّالٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Syawwaal : naik/meningkat. dari kata syawwala:menjadi sedikit [susu unta~kisah bangsa arab] ). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 4 of 12 )



وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

    PEMATIK:
    1.      Alfatiha
    2.      Dhallin Sesat  
    3.      Konklusi dan Solusi.
    

    ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ


Innal hamda lillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh allazi lanabiaya bagdha.

Sahabat TAUBI semua.

Bahasan pertama di bulan Syawal Tahun 1445 Hijriyah yaitu " Alfaatiha ayat 7 bagian 3 "   ‘Dhallin’ atau Sesat  .

1. Alfatiha 7:3
Surah Al-Fatihah sebagai ummul kitab merupakan surah pertama dalam al-Qur'an tergolong surah makiyah dan terdiri dari tujuh ayat. Pada ayat ke 7 surah Alfatiha bermakna: "Jalan orang-orang yang Engkau (Allah) beri ni'mat atas mereka. Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan juga jalan mereka yang sesat "
 
Ada 3 kata kunci dari ayat terakhir dari surah alfatiha yaitu Shiroot, An'amta, Maghduub dan Doolliin. Dalam tabligh kita akan membahas bagian ketiga yaitu Dolllin.

2. Dhalliin
Dhalliin berasal dari kata Dhalla. Tidak kurang dari 190 kali kata dhalla dalam berbagai bentuknya terulang dalam Al-Qur’an. Kata ini mulanya memiliki arti kehilangan jalan, bingung, tidak mengetahui arah, yang kemudian berkembang dalam arti immaterial ialah sesat dari jalan petunjuk atau tindakan ataupun ucapan yang tidak menyentuh kebenaran
Pada ayat ke 7 surah Alfaatiha pada bagian akhir yaitu "Waladdhooolliiin" yang artinya "bukan jalan orang-orang yang sesat."
Doolliin bermakna golongan orang-orang yang sesat. Artinya mereka telah berada dalam petunjuk tapi mereka mengabaikan dan merasa benar. Sungguh inilah ciri-ciri orang sebenar sombong. Maka dengan tegas dapat dipastikan bahwa ciri sesat itu adalah sombong.
 

Tahukah kita siapa yang Allah maksud dengan orang-orang yang sesat pada ayat ini? Sebelum menjawab, mari kita telusuri tentang ayat ke 7 bagian 3 ini. Inilah bagian yang melambangkan tentang ibadah Haji. maka insya Allah tahulah kita siapa yang Allah sebut sesat.

    
Aktifitas ibadah Haji telah merangkum tentang banyak rahasia pada ayat 7 bagian 3 ini. Haji dari kata bahasa arab "hajj" artinya adalah sengaja. Maka makna secara umum berhaji ke Baitullah yaitu sengaja pergi ke Baitullah. Mekkah Almukarommah tempat letaknya ka'bah (kiblat sholat seluruh umat Islam). Pada aktifitas haji dapat dilihat secara keseluruhan adalah bergerak/berpindah atau disebut dalam Islam sebagai hijrah.

Inilah bermula perjalanan manusia yang Allah sengaja dengan maksud saling mengenal. Allah telah berkehendak (menetapkan) bahwa nabi Adam AS dicipta sebagai manusia pertama yang mengalami hijrah (berpindah) dari alam akhirat (surga) menuju alam dunia fana ini. Beliaulah yang memiliki hakikat ilmu tentang rukun Islam ke 5 ini, yaitu Haji.    
Maka siapa yang paham hal tersirat pada rangkaian ibadah haji, itulah tahapan-tahapan menuju jalan Allah yang lebih rinci. Semua itu menggambarkan kisah nabi Adam AS bersama istrinya, Siti Hawa yang bermula di surga lalu turun ke dunia disebabkan sifat lalai (goflah) sehingga berbuat pelanggaran (sesuatu yang dilarang).

3. Konklusi dan Solusi  
Doolliin: ini adalah golongan orang-orang yang sesat. Artinya mereka telah berada dalam petunjuk tapi mereka mengabaikan dan merasa benar. Maka dengan tegas dapat dipastikan bahwa ciri sesat itu adalah sombong.

Mari kita evaluasi dan memperbaiki diri dengan menghindari sejauh mungkin sikap sombong, merasa paling benar sehingga menganggap rendah orang lain. Tanyakan pada diri, ‘Apakah Kita termasuk golongan yang sesat?’ Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk keluar dari golongan Doollin sebelum ajal menjemput. 

  

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Pak Yusni. Ini penyampaian beliau :

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

 

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN. 

Wassalam

إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ

4th Jum'at - Maret 2024 : Mr. B (Mu'allim Ba)

-- Edisi 90 --
Keburukan Berbuah Pengenalan

26 April 2024 M ( Jumat II / 17 Syawwaal 1445H ) - ١٧  شَوَّالٌ  ١٤٤٥ هجرية 

(Syawwaal : naik/meningkat. dari kata syawwala:menjadi sedikit [susu unta~kisah bangsa arab] ). Disampaikan oleh Sang Tiada ( Masa gelap - 4 of 12 )




Dalam rangkaian perjalanan hidup manusia, proses pengenalan dimulai sejak usia dini  dari lingkungan informal keluarga kemudian lingkungan sekitarnya. Mengenali diawali dengan proses mengetahui. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan kemampuan berfikir serta pengalaman pengetahuan, kemampuan pengenalan manusia terhadap dunianya, khususnya terhadap hal-hal fisik yang bisa diamati  semakin baik, khususnya dalam membedakan hal-hal yang dianggap baik dan buruk, benar-salah, untung-rugi, cantik dan jelek dst. Begitulah proses ini terus berjalan sehingga tanpa disadari atau tidak,  berpengaruh pada apa yang menjadi tujuan hidup manusia itu sendiri. Hal hal yang memberikan manfaat secara nyata, keberhasilan, kebahagiaan, prestasi, kedudukan, kehormatan sering menjadi tujuan yang dicita citakan karena dianggap sebagai suatu kebaikan/Khoir. Sebaliknya, hal hal yang berkenaan dengan kegagalan, kesalahan, kesedihan, kesengsaraan, ngelongso, adalah hal yang harus dihindari karena di anggap sebagai kesialan/keburukan atau Syarr. Pada kenyataannya apa yang manusia dapatkan tidak selalu berbanding lurus atau sejalan dengan apa yang diharapkan. Dalam hal ini kita harus belajar dari kejadian- kejadian dalam hidup kita.

    Begitu banyak contoh yang telah Allah berikan yang membuktikan bagaimana manusia berhasil memaksimalkan kecerdasan berfikirnya. Bahkan hal- hal yang berlawanan justru memberikan efek yang besar bahkan bernilai kebermanfaatan:

Ketika sebuah steorofom atau gabus kita tekan kedalam air, setelah itu kita lepaskan tiba-tiba maka semakin besar dorongan air dibawah menekan gabus tersebut keatas sehingga benda yg kita tekan itu langsung melesat naik keatas permukaan dengan cepat. Semakin dalam gabus itu kita tekan maka semakin besar daya dorong air keatas. Secara ilmiah fenomena ini dapat dijelaskan dengan adanya gaya gravitasi bumi dan tekanan hidrostatik  bahwa berat partikel air yang diatas menekan partikel dibawahnya sehingga membuat tekanan dibawah menjadi lebih besar dari tekanan diatas.

Manfaat ini juga kita rasakan dalam dunia medis. Hampir dari kita semua pernah mendapat perawatan medis di infus ketika di rawat di RS bukan?  Secara awam mungkin kita berfikir kenapa perawat harus repot-repot menggantung botol infus di tempat yang tinggi, tidak di letakkan saja dimeja. Kenapa kita harus menunggu berjam-jam setetes demi setetes cairan infus masuk ketubuh kita, kemudian menggantinya dengan botol infus yang baru? Kenapa tidak dituang saja kedalam gelas diberi irisan jeruk lemon supaya ada rasanya kemudian diminum dengan sedotan? Lebih simple bukan? Tapi, Semua tindakan medis ini diperoleh melalui proses eksperiman, memiliki landasan teori ilmu pengetahuan.

Cairan infus tidak akan mudah masuk kedalam pembuluh darah kita kalau posisi botol infus itu tidak ditinggikan posisinya. Kalau di minum tentunya harus melewati proses pencernaan tubuh dan ini memakan waktu sehingga berbahaya bagi pasien dalam kondisi darurat yang membutuhkan penanganan cepat, disamping efek yang lainnya.

Di arena balap misalnya, angin yang menghambat kendaraan berpengaruh pada laju kendaraan  untuk mencapai top speed .Tapi hal ini justru menguntungkan bagi pesawat terbang.

Mengapa pesawat dengan beban ratusan ton itu bisa terbang? Adanya gesekan atau hambatan udara dengan pesawat yang melaju kencang di landasan mengakibatkan gaya angkat yang membuat pesawat naik keatas. Semakin naik posisi pesawat semakin kecil gesekan hambatan udara, sehingga pesawat terbang bisa melanglangbuana di angkasa.  

Sahabat Taubi,

    Sering sekali tekanan hidup, kesulitan, gesekan- gesekan, serta hambatan yang di alami manusia justru membangkitkan potensi yang ada dalam dirinya, menyadarkannya untuk  mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Nah, kalau kita manusia, yang berjalan dimuka bumi ini bisa berhasil merubah peradaban, mengungkap tabir ilmu pengetahuan yang bermula dari trial dan error; coba-gagal, coba lagi -gagal lagi terus berusaha tanpa rasa putus asa, melalui puluhan, ratusan eksperimen sehingga berhasil, Lantas adakah sama dengan  upaya kita untuk berjalan mengenal  Allah SWT sang Maha Pemberi Kehidupan? Apa usaha yang kita lakukan untuk mengenal Allah? Cukupkah kita hanya melakukan berbagai aktifitas ibadah sebatas takliq tanpa MAU TAHU dan KENAL atau hanya mengutuk hal-hal yang kita anggap buruk? Haruskah kita merasakan manisnya nimat hidup dunia dulu sebagai syarat awal agar kita mau belajar mengenal Allah?

Sahabat Taubi

    Begitu besarnya Rahmat, kasih sayang Allah SWT kepada hambanya dapat kita petik dari kisah perjalanan Nabi Adam AS

Nabi Adam AS adalah contoh manusia pertama yang melakukan kesalahan akibat tipu daya Iblis laknatullah. Kejadian turunnya beliau ke bumi sebagai hukuman tetap di sertai dengan Rahmat dan pertolongan Allah SWT. Allah selalu memberi kesempatan bagi manusia yang belajar dari kesalahan. Sekelas nabi Adam yang hidup di syurga saja bisa di gelincirkan iblis apa lagi kita yang hidup di dunia yang melalaikan.  Apakah Iblis membisikkan, menjanjikan hal- hal yang buruk? justru tipu daya iblis itu berupa janji-janji kebaikan bahkan disertai sumpah dengan nama Allah.

Inilah contoh hal-hal yang terlihat baik namun membawa kesesatan. Kisah sumpah iblis ini menjadi pengulangan sejarah manusia Dimana hari ini, dengan mudahnya banyak manusia bersumpah dengan  nama Allah  SWT sembari meletakkan Al Quran diatas kepalanya dan setelah itu berlomba-lomba melakukan kerusakan di muka bumi. Hal ini dengan mudahnya kita saksikan bahkan menjadi hal yang dianggap biasa,

Lantas bagaimana lagi dengan sisi kebathinan kita yang begitu komplek dan tidak terlihat ini? Ketika kita mengaku mengenal Allah, menyebut- nyebut nama-Nya di lisan, tapi ternyata?? Kosong!/ hampa ! secara sisi kebathinan, bukankah ini munafik? Hidup tapi MATI samalah seperti bangkai yang berjalan dan lebih miris lagi ketika kita mulai berprasangka buruk kepada Allah, dengan kesalahan dan keburukan yang terjadi, seolah-olah Allah tidak berpihak dan berprilaku tidak adil kepada mahluk ciptaan-Nya.  Nauzubillah summa nauzubillah.

Dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Allah berfirman sebagai berikut:”Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berprasangka baik maka ia akan mendapatkan kebaikan. Adapun bila ia berprasangka buruk kepada-Ku maka dia akan mendapatkan keburukan.” (H.R.Tabrani dan Ibnu Hibban).”

Sahabat Taubi,

    Ingatlah bahwa segala apa yang datang dan pergi yang menghampiri hidup kita, berupa kebaikan maupun keburukan semuanya tidak ada yang luput dan pasti atas kehendak Allah SWT. Sesungguhnya dalam tiap kesalahan itu ada pembelajaran bagi yang memikirnya, memperhatikan proses kejadian dan hikmahnya, maka akan berujung pada ma’rifat atau pengenalan.

Yakinlah bahwa Rahmat dan kasih sayang Allah yang begitu teramat luas sehingga selalu ada kesempatan yang diberikan bagi manusia yang mau dan berusaha untuk mengenali-Nya. Karena sungguh tujuan hidup tidak lain adalah untuk ma’rifat mengenal Allah.  

Dalam sebuah hadits Qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW

عن أنس بن مالك وأبي هريرة رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم فيما يرويه عن ربه عز وجل قال: «إذا تَقَرَّبَ العبدُ إليَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إليه ذِرَاعًا، وإذا تَقَرَّبَ إليَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وإذا أتاني يمشي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً


Dari Anas bin Mālik dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhumā- dari Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana yang diriwayatkan dari Tuhannya -'Azza wa Jalla-, Dia berfirman, "Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, niscaya Aku mendekatinya satu hasta. Jika dia mendekati-Ku satu hasta, niscaya Aku mendekatinya satu depa. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku mendatanginya dengan berlari kecil."

Marilah kita berusaha mengenali Allah SWT dengan mengambil pelajaran dari kebaikan dan keburukan  tidak hanya dengan menyebut nama-Nya secara lahir dan bathin, tapi juga belajar dan berdiskusi dengan mursyid/ ulama sebagai pewaris baginda Rasulullah SAW, tajalli terbaiknya Allah SWT.

Pembahasan detail materi ini dapat dilihat pada laman Mr Bambang. Ini penyampaian beliau :

Referensi penjelasan edisi ini dari TAUTAN enews ini dapat direnungkan/diskusikan dengan mendengar langsung penjelasan dari para guru (bertemu guru langsung!)

Atas semua materi atau informasi pada laman TAUBI ini kepada Allah semua dikembalikan dan pastinya TIDAK MENGANDUNG KEBENARAN.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ


والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ ~ إِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ 

 

Wassalam





Materi Video TAUBI terbaru : Nikmati Bahasa Cinta dari Tuhan :


TAUBI.tv | Channel WA TAUBI


Cek Materi 2023 di sini.


Edisi TAUTAN 2024 :

Tausiyah Qolbi - TAUBI
Media informasi bersumber dari kisah perjalanan ruhani para hamba Allah
Mari membaca dengan bijak dan berdiskusi langsung dengan guru/mursyid

Perhatian !!!
Siapapun pembaca bertanggungjawab sendiri atas efek apapun dari setiap artikel TAUBI

Wassalam - الكزهدي




-----

🔺🔺 - Ke Atas